Skip to main content
Artikel

Efek Sabu-Sabu Bagi Tubuh

Dibaca: 19174 Oleh 03 Feb 2020Desember 16th, 2020Tidak ada komentar
Efek Sabu-Sabu Bagi Tubuh
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Efek Sabu-Sabu Bagi Tubuh

Metafetamin atau yang biasa dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, merupakan obat stimulan yang memiliki efek adiktif yang tinggi. Zat ini sebenarnya dilegalkan oleh lembaga pengawas obat-obatan Amerika, untuk membuat obat terapeutik yang biasa diresepkan untuk penderita ADHD, narkolepsi, dan obesitas. Namun setelah banyaknya kasus penyalahgunaan yang melampaui dosis, zat ini pada akhirnya hanya bisa digunakan secara terbatas dan dengan persetujuan dokter.

Penggunaan sabu-sabu tentunya memiliki dampak yang buruk bagi tubuh, diantaranya, menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada otak yang menyebabkan gangguan emosi dan memori.

Sabu-sabu juga memberikan efek menyenangkan pada penggunanya. Hal Ini bisa terjadi karena saat mengonsumsi sabu-sabu, tubuh akan melepaskan neurotransmiter dopamin dalam jumlah yang besar. Dopamin merupakan zat kimia yang dapat meningkatkan motivasi, kebahagiaan, dan kemampuan motorik. Zat ini akan bekerja pada bagian otak yang menyebabkan seseorang selalu tergoda untuk mengonsumsi lebih banyak sabu-sabu.

Meningkatnya aktivitas, cara bicara yang cepat, penurunan nafsu makan, berkurangnya rasa lelah, kehilangan kontrol diri, dan merasa euforia, juga bagian dari efek penggunaan sabu-sabu. Bahkan, penggunanya selama beberapa hari mampu tanpa makan makanan apapun, apalagi saat melakukan ‘pesta sabu’.

Secara fisik, orang yang menggunakan sabu-sabu akan bernapas lebih cepat, jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur, suhu tubuh meningkat, dan tekanan darah tinggi. Orang-orang yang menggunakan sabu-sabu biasanya akan mengalami gejala psikis seperti paranoid, agresif, dan halusinasi, baik pada penglihatan maupun pendengaran, gangguan mood, dan delusi.

 

Penulis : Nur Komariah

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel